Sabtu, 14 Januari 2017

Ini Adalah Salah Satu Isi Tesis Rizieq Shihab yang Menjadi Bahan Pemeriksaan Polisi


Dikutip Dari Laman Terpercaya Tribunnews.com yang mengatakan Tesis atau karya ilmiah Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab jadi sorotan polisi dalam masalah dugaan penistaan Pancasila sebagai lambang negara.

Dalam pemeriksaan polisi, Kamis (12/1/2017) tempo hari, satu diantara agendanya yaitu pemeriksaan tesis ilmiahnya sebagai satu diantara syarat kelulusan pada program pascasarjana di Universitas Malaya.

Rizieq juga terkejut, lantaran tesisnya diungkit oleh polisi.
Mengenai tesis Rizieq berjudul 'Pengaruh Pancasila terhadap Syariat Islam di Indonesia'.

Rizieq menerangkan, salah satu bab mengulas mengenai sejarah terbentuknya Pancasila.

"Di situ saya melakukan kritik kepada kelompok-kelompok yang mengatakan Pancasila itu lahir 1 Juni 1945. Saya memperkuat pendapat bahwa Pancasila itu lahir sebagai konsensus nasional pada tanggal 22 juni 1945. Tapi tidak kita pungkiri bahwa pada tanggal 1 juni 1945, Soekarno mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara," ungkap dia.

Rizieq mengatakan, pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila sebagai usulan Soekarno masih mentah serta belum direvisi lewat sidang BPUPKI.

"Ada hal yang perlu diingat bahwa redaksi usulan yang diajukan oleh Bung Karno, itu di dalam Pancasila yang disusun oleh Bung Karno, sila ketuhanan itu ada di sila terakhir, sila kelima. Ini ditolak oleh ulama yang ikut serta dalam sidang BPUPKI," tutur dia.

Baca Juga : [VIDEO] Olla Ramlan Bikin Netizen Menangis, Saat Unggah Video Asistennya yang Mualaf

Walau demikian, pada dasarnya dalam tesis yang dibuatnya di pastikan tidak diisi penolakan pada Pancasila.

" Setelah melalui perdebatan, pada akhirnya Bung Kano setuju, dan akhirnya Bung Karno setuju dengan semua anggota BPUPKI pada sidang paripurnanya kalau sila ketuhanan itu jadi sila yang pertama. Artinya, yang saya kritik adalah rumusan Pancasila yang diajukan serta diusulkan oleh Bung Karno. Saya tidak menghina Pancasila, saya tidak mengkritik Pancasila sebagai dasar negara, yang saya kritik rumusan usulan Bung Karno, " ungkap dia.

Diakui Rizieq, Sukarno memanglah pengusul Pancasila sebagai dasar negara.
Tetapi, perlu diingat bila redaksi usulan yang diajukan Bung Karno mendapatkan kritik ulama.

" Usulan redaksi rumusan Pancasila yang disusun Bung Karno pada sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) itu ditempatkan di sila terakhir. Hal semacam ini ditolak ulama NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, serta pendiri bangsa yang ikut sidang BPUPKI, " kata Rizieq.

Dalam perbincangan itu Bung Karno setuju dengan anggota BPUPKI yang meletakkan Sila Ketuhanan jadi sila pertama.

Baca Juga : Ahok : Debat Perdana Bangun Opini yang Salah

Menurutnya Pancasila yang berlaku saat ini, tidak hanya hasil pemikiran Bung Karno, namun juga hasil perjuangan ulama serta pendiri bangsa yang lain.

" Dalam tesis ini saya juga mengkritik rumusan Pancasila yang diusulkan Bung Karno. Saya tak menghina Pancasila, saya tak mengkritik Pancasila, " tegas dia.

Kritik dalam tesis ilmiah itu Rizieq sosialisasikan melalui ceramah, tablig, serta tausiahnya. Sayangnya, dalam ceramah itu ada yang diedit serta dipotong untuk dilaporkan ke polisi atas tuduhan menghina Bung Karno serta Pancasila.

" Saya tidak pernah merendahkan Bung Karno, menghina Bung Karno. Saya pengagum Bung Karno, tapi bukan berarti tidak bisa mengkritik orang yang dikaguminya. Lalu yang saya kritik bukan Pancasila sebagi dasar negara, namun usulan rumusan Pancasila dari Bung Karno saat pidatonya pada 1 Juni. Saya kritik, karena ulama juga mengkritik, " tutur Rizieq.

Rizieq sayangkan tesisnya jadi bahan kepolisian

Rizieq Shihab menyayangkan tesisnya di Universitas Malaya jadi bahan laporan ke kepolisian karena dianggap menghina Sukarno serta Pancasila.
Sebelum melakukan salat Zuhur di Masjid Polda Jawa Barat, Kamis (12/1/2017), Rizieq menjelaskan apa dirinya dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri berkaitan tesisnya itu.

Sampai kini Rizieq sering menyampaikan gagasan tesisnya terkait Pancasila melalui ceramah.
Sayangnya video rekaman yang menyoal itu tidak utuh sehingga mengesankan ia menghina Sukarno serta Pancasila.

" Usulan redaksi rumusan Pancasila yang disusun Bung Karno pada sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) itu diletakkan di sila terakhir. Hal semacam ini tidak diterima ulama NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, serta pendiri bangsa yang ikut sidang BPUPKI, " kata Rizieq.

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu mengaku sebagai pengagum Bung Karno tapi bukan berarti tidak boleh mengkritik pandangannya.

Baca Juga : Tanggapan Jokowi Soal Keinginan Prabowo untuk Maju Capres 2019

Padangan Bung Karno yang dikritik Rizieq berkaitan usulan rumusan sila pertama yang oleh Bung Karno ditempatkan di posisi paling terakhir.
Sementara para ulama meletakkan sila pertama di kepala.

" Saya perkuat pendapat kalau Pancasila lahir sebagai konsensus nasional (termasuk di dalamnya ulama, red) pada 22 juni 1945, " Rizieq menjelaskan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog