Sabtu, 12 November 2016

Disindir Ketua Umum PKB, Jokowi: Saya Kalau Sudah Disinggung Saya Juga Punya Perasaan

KABARMULTIMEDIA - Di penghujung sambutan pada acara Silatnas Ulama, Presiden Joko Widodo merasa dirinya disinggung oleh pantun yang di sampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

"Jadi bila disinggung-singgung ya saya jawab apa adanya memang belum. Tadi kan bertanya kapan senangnya? Saya jika telah disinggung saya juga punya perasaan," tutur Presiden Jokowi pada acara yang di gelar di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (12/11/2016).

" Ya nanti kita bicara berdua saja lah, tak perlu diungkap disini, kelak ribuan jemaah jadi tahu," ucap Presiden Jokowi disambung tawa ribuan jemaat.

Waktu itu, Presiden Jokowi tengah mengulas tentang infrastruktur batin serta mengemukakannya dihadapan ribuan peserta yang ada.
Presiden Jokowi mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah memulai pembentukan infrastruktur batin, misalnya lewat program Nusantara Mengaji.

" Tapi kalau sudah masuk ke infrastruktur batin, bisik-bisiknya dengan Cak Imin. Saat ini belum, " ucap Presiden Jokowi.
Terlebih dulu, Muhaimin Iskandar di ujung pidatonya mengemukakan dua pantun.
" Pantun yang ke-2, berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, senangnya kapan? " kata Muhaimin.

Aktor Politik 

Terpisah, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon masih menanti keterangan Presiden Joko Widodo masalah perkataan ada aktor politik yang menunggangi demo beberapa ormas islam berkaitan dugaan penistaan agama Jumat 4 November 2016.

Menurut dia, telah delapan hari sejak Presiden Jokowi menjelaskan kalimat itu, tetapi belum ada keterangan.
Politikus Partai Gerindra ini memohon supaya Jokowi meralat ucapannya itu supaya tak mengakibatkan kesalahpahaman.

" Ini sudah delapan hari. Tetapi, sampai saat ini belum disebut siapa aktor intelektual yang tunggangi demo. Tolong disebut siapa aktornya. Atau menurut saya, diralat saja, kalau tidak ada, atau salah ngomonglah. Supaya tak menyebabkan tanda tanya, serta saling curiga, " kata Fadli pada wartawan di Hotel Kartika Chandra, Sabtu (12/11/2016).

Fadli menilainya, perkataan Jokowi cuma pengalihan gosip, Fadli tak menolak hal itu.
Dia menjelaskan, sesungguhnya yang jadi pokok masalah yaitu masalah penistaan agama.
Jadi permasalahan tersebut yang perlu diselesaikan.

" Sumber dari permasalahan yaitu saudara Basuki Tjahaja Purnama yang lakukan penistaan agama. Bila ini usai, semua permasalahan usai. Bila ini tak usai jadi bakal muncul permasalahan yang baru, " kata Fadli.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog