Kamis, 08 Desember 2016

Menguak Kisah Manusia yang Pernah Berekor

Peneliti University of Pennsylvania, Amerika Serikat menginformasikan temuan yang cukup mengagetkan. Peneliti menyampaikan di masa lalu, nenek moyang manusia miliki ekor, tetapi akibat evolusi ekor itu tidak tumbuh berkembang seperti pada monyet atau ikan modern.
Nenek moyang miliki dua ekor serta semua hilang pada manusia modern sekarang ini. Untuk sampai pada kesimpulan itu, peneliti menguraikannya lewat riset pada bekas fosil ikan yang berenang di lautan pada 350 juta th. lalu.


Diambil dari Daily Mail, Rabu 8 Desember 2016, bekas fosil ikan kuno itu memberi wawasan evolusi manusia serta asal-usul ekornya. Peneliti menyampaikan, jejak ekor yang punah dapat ditelusuri dari evolusi ekor pada makhluk bertulang belakang. Dalam studinya, ilmuwan temukan jejak ekor pada ikan kuno yang diberi nama Aetheretmon. Saat fosil itu dipelajari detail, tersingkap pada tahap awal hewan purba itu efektif dengan dua ekor, satu ekor berdaging yang lebih rendah, satu ekor lagi yaitu tulang ekor menonjol ke atas. Saat ikan ini tumbuh matang, ekor atas tumbuh kaku serta pendek, sedang ekor bawah lebih fleksibel.

Baca Juga : 5 Pendekar Indonesia yang Diakui Kehebatannya oleh Penjajah

Tetapi lalu dari perkembangan waktu, ikan kuno itu kehilangan salah satu ekor lantaran mengalami jalan evolusi. Pada ikan modern, tulang ekor sebagian besar sudah hilang, sedang ekor fleksibel masih tetap bertahan. Ekor pada ikan modern yang bertahan itu saat ini berbentuk sirip, yang fleksibel untuk bergerak di lingkungan air. Peneliti menyampaikan, evolusi ekor manusia tidak jauh dengan perubahan dua ekor yang terjadi pada ikan kuno itu.

Diambil dari Live Science, kera dewasa termasuk nenek moyang manusia, termasuk yang kehilangan ekor setelah ikan kuno.

" Tulang ekor pada manusia hilang karena untuk gerakan tegak yang lebih baik, " papar peneliti Departemen Ilmu Bumi serta Lingkungan University of Pennsylvania, Lauren Sallan.
Sallan menerangkan, seperti pada evolusi ikan, embrio tulang ekor hilang dibawah punggung bawah. Ekor ini terhalang oleh hilangnya sinyal molekul lain yang menyebabkan embrio itu tumbuh seperti lengan atau kaki.

Baca Juga : Inilah Fakta Jika Sebenarnya Yesus Adalah Muslim

" Dengan demikian, manusia dan mekanisme berbagi embrio pada ikan mengendalikan bentuk ekor, " ujarnya. Sallan menerangkan, monyet mulai kekurangan ekor terkait dengan nenek moyang primata yang jalan dengan dua kaki. Monyet yang jalan dengan dua kaki beresiko pada terhambatnya pertumbuhan ekor.

Peneliti menyatakan, manusia kehilangan embrio ekor berdaging lantaran berkembang didalam rahim. Pada tahap awal perubahan manusia, embrio mempunyai ekor daging kecil. Namun setelah beberapa pekan pertama, ekor daging itu hilang, tersisa tulang ekor sebagai jejak yang ada. Tetapi, ekor tulang itu tidak tumbuh memanjang akibat proses evolusi yang sama dengan ikan kuno.

Baca Juga : 5 Negara Ini Akan Lenyap Jika Diguncang Gempa Bumi Besar
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog