Selasa, 06 Desember 2016

Pariopo, Masyarakat ‘Pemanggil Hujan’ Asli Situbondo

Walaupun Indonesia adalah negeri yang subur sampai kayu dilempar bisa jadi tanaman. Terdapat banyak daerah di negeri ini yang miliki kondisi cuaca serta tanah yang cukup tandus. Pada akhirnya, masyarakat yang tinggal disini mesti lakukan semua cara untuk membuat tanahnya jadi subur serta tingkatkan produksi pertanian serta perkebunan.



Satu diantara daerah yang alami kekeringan cukup kronis yaitu kawasan Pariopo yang terdapat di lokasi Situbondo, Jawa Timur. Ditempat ini, masyarakat harus banyak berusaha lantaran tempat mereka yg miliki cukup tandus sehingga dibutuhkan hujan yang cukup banyak untuk membuatnya jadi subur. Keadaan yang serba menekan ini buat masyarakat sering lakukan acara pemanggilan hujan yang begitu sakral setiap th.. Berikut cerita penduduk Pariopo yang begitu menarik.

Kehidupan Masyarakat Pariopo 

Secara administrasi, masyarakat Pariopo masuk dalam lokasi Desa Bantal, kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Lokasi Desa Bantal yang didiami oleh masyarakat keturunan Madura serta Jawa ini berbukit-bukit serta cukup terjal. Umumnya masyarakat yang tinggal disini mempunyai profesi sebagai seorang petani atau peternak yang memilihara kambing atau sapi.


Klau dilihat sepintas, lokasi perbukitan di Pariopo ini sangatlah hijau serta tampak subur. Tetapi, apa yang dilihat berbeda dengan fakta yang ada. Tanah di lokasi ini cukup tandus sehingga hujan begitu diperlukan setiap tahunnya. Tanpa ada hujan, lokasi ini akan alami kemarau panjang selama satu tahun penuh sehingga masyarakat yang tinggal dapat alami kesusahan.
 
Ritual Pemanggil Hujan yang Sakral 

Untuk menanggulangi permasalahan kemarau yang begitu panjang serta mengakibatkan banyak sektor jadi terganggu, leluhur di Pariopo mengadakan upacara pemanggilan hujan. Setiap th. tepatnya pada bln. Oktober-November warga disini akan mengadakan upacara besar serta sakaral yang diberinama ritual Pojhian Hodo


Dengan mengadakan ritual ini, masyaralat di Pariopo mengharapkan akan turunnya hujan dengan cepat. Dengan ritual yang penuh kesakralan, mereka memohon pada Tuhan agar hujan yang diimpikan itu segera turun dengan deras serta membawa banyak keberkahan. Oh ya, umumnya hujan akan turun selang beberapa jam sesudah acara sakral ini dilakukan sehingga warga setempat jadi bersuka cita.
 
Nilai Budaya dari Tradisi Pemanggilan Hujan Pariopo 

Tak ada yang tahu dengan pasti mulai sejak kapan Pojhian Hodo diselenggarakan. Tetapi, ritual ini diakui telah ada mulai sejak ratusan th. yang lalu. Bertahannya ritual yang begitu sakral ini selama bertahun-tahun berlangsung lantaran banyak nilai-nilai yang terkandung. Satu diantara nilai yang ada yaitu nilai spiritualitas. Saat sebelum acara ini diselenggarakan, peserta akan lakukan penyucian diri sampai dilanjutkan semadi serta berkurban. Hal-hal sejenis ini terkait dengan jalinan manusia dengan sang pencipta.

Rahasia Tersembunyi di Bawah Candi Borobudur

Setelah itu ada nilai historis dimana ritual ini diselenggarakan dari th. ke th. sesuai dengan pakem dari leluhur. Terakhir, nilai estetis atau keindahan juga nampak dengan jelas lantaran ritual ini juga melakukan sejenis tarian serta lagu-lagu yang sakral hingga siapapun yang datang dapat menikmatinya dengan saksama serta penuh khidmat.

Even Tahunan untuk Dongkrak Wisatawan 

Seiring dengan berjalannya waktu, ritual yang awalannya cuma dikhususkan untuk kegiatan ada ini mulai digemari banyak orang. Pemerintah daerah dengan masyarakat setempat mulai menjalin kerja sama supaya ritual pemanggilan hujan disaksikan oleh banyak turis baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri.

Sampai th. 2016 ini, festival yang dinamakan Festival Hodo ini telah berjalan sebanyak 2 x. Besar kemungkinan, festival ini akan diselenggarakan lagi th. depan dengan agenda yg tidak kalah seru.
Berikut sekilas mengenai masyarakat Pariopo serta ritual hujan yang mereka lakukan. Mudah-mudahan ke depannya, ritual ini dapat jadi sisi destinasi wisata tahunan yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.

Kisah Bung Karno Marahi Presiden Amerika Serikat
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog