Senin, 05 Desember 2016

Kisah Bung Karno Marahi Presiden Amerika Serikat, Karna Merasa Dirinya Dan Indonesia Dihina

Seperti di ketahui, Bung Karno merupakan seorang yang sangat memegang harga dirinya serta bangsa Indonesia. Karena itu, ia senantiasa menampilkan diri serta bangsa ini di mata dunia dengan penampilan gagah. Tidak perduli di Negara super power sekalipun. Sebab, Bung Karno mengerti besarnya negeri ini diliat dari pojok pandang manapun : sejarah, SDA, SDM, georgrafis, budaya, dan lain-lain. Karena itu, ia akan geram bila ada perlakuan yang dinilainya merendahkan dirinya serta bangsa ini.

Alkisah, Presiden Sukarno pernah geram waktu berkunjung ke Amerika Serikat serta merasa harga dirinya diinjak-injak oleh protokoler Presiden AS. Tepatnya pada th. 1950-an. Waktu itu, seperti diceritakan ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko dalam buku “Sewindu Dekat Bung Karno”, Sukarno dijadwalkan menjumpai Presiden Eisenhower tepat jam 10.00 pagi. Pada jam 09.58, Sukarno telah tiba ditempat pertemuan. Ia tidak ingin terlambat tentu, ini sisi dari upayanya menjaga kedisiplinan serta harga diri.

Baca Juga : Sejarah Bendera Merah Putih yang Sudah Di Pakai Sejak Jaman Kerajaan Nasional

Sampai jam 10.00, ia masih menanti Eisenhower yang belum kunjung tiba. Jam 10.10, Sukarno masih tenang menunggu serta memberi toleransi. Jam 10.25, Eisenhower belum datang serta Sukarno mulai tegang serta tidak mau bicara. Pada akhirnya, memuncak pada jam 10.30. Meledaklah amarahnya. Protokoler Presiden AS dimarahi.

“Apa-apaan ini, kalian yang mengambil keputusan pertemuan jam 10.00, sampai jam 10.30 Presiden kalian belum datang juga! ” marahnya. “Apakah kalian memang punya maksud menghina saya. Sekarang juga saya pergi, ” lanjut Bung Karno.

Baca Juga : Ketahui Enam Tanda Tubuh Anda Sudah Jadi Sarang Cacing Pita

Beberapa petinggi AS pun kebingungan. Mereka repot meminta maaf serta meminta Sukarno tinggal. Sampai Eisenhower ‘pun segera keluar menjumpai Sukarno.

Pada pertemuan selanjutnya, Eisenhower mengubah sikapnya. Dia bahkan juga menyambut Sukarno begitu keluar dari pintu mobil. Padahal presiden yang bekas jenderal perang dunia II ini umumnya begitu angkuh bila menemui pemimpin negara dunia ketiga.

Baca Juga : Tünzale Memmedzade, Pembuat Salinan Al-Qur'an Di Kain Sutra Dengan Tinta Emas
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog