Minggu, 04 Desember 2016

Langka, Ulat Ini Dihargai Ratusan Juta Per Kilogramnya

Seringkali orang merasa geli apabila lihat ulat. Tidak hanya memiliki bentuk yang terkadang buat bulu kuduk merinding, cara ulat menggeliat semakin bikin orang malas bersentuhan dengannya. Tetapi tidak selamanya ulat dijauhi. Seperti ulat asal Cina ini. Jumlahnya yang langka bikin harga jual ulat mencapai ratusan juta per kilogramnya.


Dalam bhs latin ulat ini kerap dimaksud ophiocordyceps sinensis. Ia kerap ditemukan di wilayah Cina selatan sekitaran Tibet atau pegunungan Himalaya. Memiliki bentuk kecil memanjang serta ada jamur yang tumbuh di kepala ulat seperti tangkai. Lantas apa istimewanya sampai harga si ulat sangat mahal?

Baca Juga : Rusia Temukan Gurita Raksasa Sebesar 33 Kaki dan Dijadikan Senjata Rahasia

Ulat serta jamur itu sangatlah menarik sebagai kajian medis maupun alam. Pengobatan Cina telah sejak lama yakini, ulat berjamur dan mati itu adalah obat manjur yang dapat mengobati banyak penyakit, dari asma hingga kanker.

Ulat itu umumnya mewabah pada musim semi. Jadi, ketika itu, di Tibet atau di punggung-punggung serta lereng pegunungan Himalaya akan terlihat beberapa orang yang merengkak. Mereka tengah mencari ulat-ulat itu.

Harga ulat ini Rp 271,4 juta per kg atau 20.000 dolar AS. Jurnalis National Geographic, Michael Finkel, pernah mengikuti suami-istri yang tengah mencari ulat. Mereka menjual seharga 90 dolar AS (sekitaran Rp1, 2 juta) untuk 30 ulat. Di kota, ulat berkualitas bagus bahkan juga dapat laris 50.000 dolar AS (sekitar Rp678,5 juta).

Baca Juga : Sejarah Bendera Merah Putiha yang Sudaah Di Pakai Sejak Jaman Kerajaan Nasional

Dua ulat bahkan juga dapat terjual 10 dolar AS (sekitar Rp135 ribu) sampai 15 dolar AS (sekitar Rp203,5 ribu). Ulat-ulat itu adalah dagangan andalan di banyak toko makanan. Umumnya, ulat itu di jual bersamaan dengan ketimun emas laut. Pasangan ulat dan ketimun ini akan menambah harga yang begitu mahal.

Karena sangat berharganya, ulat itu kerap jadi sumber pertikaian. Pada 2010, dua orang Nepal meninggal dunia setelah terjadi pertikaian serta perkelahian masalah ulat berjamur itu.

Yang istimewa sesungguhnya bukanlah ulatnya saja, namun juga jamur yang membunuhnya serta keluar di kepalanya seperti tangkai. Ulat dan jamurnya itu saat ini dalam status langka serta terancam punah. Saat ini, masyarakat Cina selatan makin susah memperoleh ulat itu, walau di musim semi.

Di Cina, ada rutinitas orang kaya untuk berikan paket ulat itu sebagai hadiah pada orang lain. Tetapi, kebiasaan itu juga semakin terancam, lantaran semakin langkanya ulat mahal itu.

Baca Juga : Arkeolog Thailand Ini Temukan Mayat Pemilik Ilmu Hitam yang Mengejutkan Banyak Orang
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog