Kamis, 01 Desember 2016

Atlet PON YangTerindikasi Doping, Sebagian Besar dari Jabar


Sejumlah 12 atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 terindikasi doping. Jawa Barat jadi daerah yang paling banyak atletnya tersangkut pelanggaran itu.

Hal semacam itu di sampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga propinsi Jawa Barat, Yudha Saputra, melalui sambungan telephone dengan detikSport, Rabu (30/11/2016).

Yudha mengatakan, sekurang-kurangnya ada tujuh kontingen pengprov yang atlet-atletnya terindikasi doping ketika perhelatan PON yang berakhir September 2016 itu. Beberapa daerah tersebut di antaranya Jawa barat, Jateng, Daerah Istimewa Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, serta Bangka Belitung.

"Bila dari hasil laporan laboratorium India itu, Jawa Barat ada empat atlet, Jateng tiga atlet, sementara propinsi yang lain masing-masing cuma satu atlet. Sementara untuk cabornya dari menembak, binaraga, angkat besi, serta berkuda, " sebutnya.

Baca Juga : Apa Itu Mesothelioma? Kenali Gejala Penyakit Ganas Ini Sebelum Menyerang Kamu

" Kami tak dapat mempublish namanya lantaran nanti akan ada pertemuan dahulu pada LADI serta Kemenpora berkaitan hal semacam ini. Kemudian mereka yang akan mengumumkan siapa saja atletnya itu, " kata Yudha menyikapi siapa saja atletnya.

Walau demikian, Yudha menyayangkan peristiwa ini terjadi juga pada beberapa atletnya. Hingga Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan pada akhirnya keluarkan peringatan keras, tidak akan mencairkan bonus pada atlet Jawa barat terbukti doping.

" Jawa barat sekarang ini cukup tegas. Bila dapat dibuktikan doping ya sesuai sama ketentuan saja jadi medali bakal dicabut, bonus juga tak diberikan. Bapak Gubernur Jawa barat segera menyampaikan itu. Namun bila nyatanya waktu banding atlet itu lolos (tak terkena doping) jadi kami bakal berikan haknya, " ucap dia.

"Saya fikir ini seluruhnya kembali pada motif individunya. Mungkin saja atlet ini ada rasa tak percaya diri, hingga meyakinkan dirinya dengan obat. Atau mungkin saja dia sakit lalu diberikan obat oleh dokter namun dia tidak paham bila ada kandungan zat doping."

Baca Juga : Apa Itu Dispnea ? Kenali PENYEBAB, GEJALA, SERTA CARA PENGOBATAN

"Maka dari itu kami sendiri juga tidak serta merta bakal menyalahkan atlet. Namun kami cukup menyayangkan juga bila ada motif sengaja dari atlet," ucapnya.

Sementara masalah medali, Yudha menyerahkan ketentuan pada dewan hakim, dalam soal ini KONI Pusat, guna memastikan langkah selanjutnya. Artinya bila status peraih medali emas dicabut, apakah otomatis turun ke peraih medali perak serta demikian selanjutnya, atau nama peraih dikosongkan.

"Ya semuanya yang bakal menetapkan dewan hakim, dalam soal ini KONI Pusat. Sebab, Panitia Besar (PB) PON sendiri kan sejatinya telah bubar. Serta, kelak akan ada kunjungan ke masing-masing pengprov untuk memohon kembali medali, bila atletnya benar doping," katanya.

Yudha mengharapkan peristiwa ini jadi pelajaran untuk semua pihak, baik itu atlet, pelatih, serta derahnya, walau dia mengaku nyaris di setiap PON ada kejadian seperti ini.

"Semoga ini jadi pelajaran ke depan. Serta sebaiknya Indonesia miliki instansi serta laboratoorium resmi yang terafilitasi dengan WADA. Jadi saat ada singel event atau multievent dapat dicek terus. serta atlet juga semakin lebih hati-hati," imbuh dia.

Baca Juga : Plasa Hosting, Hosting Murah Dan Berkualitas
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog