Inilah Para Pahlawan Kemerdekaan yang Memiliki Ilmu Kebal Senjata Apapun

Walaupun bagi kita adalah nestapa, namun untuk Belanda, penjajahan 350 th. itu merupakan prestasi tersendiri. Namun, untuk dapat mencapai hal itu si negeri tulip mesti berjuang hidup dan mti. Termasuk salah satunya adalah melawan para pahlawan kita yang dikenal giras dan beringas.

Ya, sama sekali tak mudah lho bagi Belanda untuk melumpuhkan para pejuang. Pasalnya, banyak diantara mereka yang sakti mandraguna. Menurut beberapa cerita, dahulu para pahlawan kita ada yang bisa jalan diatas air, lari secepat kilat, sampai kebal alias tak bisa dilukai fisiknya. Soal kebal, siapa sangka bila kelebihan ini nyatanya dimiliki oleh banyak pahlawan kenamaan.

Ya, beberapa nama dipercaya miliki ilmu kebal dan berhasil buat Belanda frustrasi lantaran perlawanan mereka yang hebat. Lantas, siapa saja para pahlawan yang diakui miliki ilmu kebal ini? Simak penjelasannya berikut.

Si Pitung 

Si Pitung merupakan satu diantara tokoh tanah air yang di kenal sakti mandra guna. Karena dirinya dibekali pengetahuan kanuragan yang tinggi, penjajah juga sempat di buat kelimpungan saat menghadapinya. Pasalnya, Pitung konon tak mempan ditembak serta ditusuk dengan senjata tajam. Menurut pernyataan warga, kesaktian Pitung datang dari ilmu rawa rontek yang dikuasainya. Rawa Rontek mempunyai arti bahasa “Kepala putus”.

Serta siapa pun yang berhasil kuasai ajian ini konon akan kebal pada senjata tajam, senjata api, racun atau santet dan sihir. Tetapi, tidak sembarang orang dapat kuasai ajian sakti itu. Konon terdapat banyak ritual sulit yang perlu ditempuh hingga seseorang dapat betul-betul menguasai ajian rawa rontek. Yang memiliki ajian ilmu kebal ini juga tidak boleh menikah. Mungkin itulah mengapa Pitung di ketahui tetap membujang hingga akhir hayatnya.

Sakera 

Tokoh pejuang asli Bangil ini di kenal karena kegigihannya dalam melawan Belanda. Namanya bahkan begitu popular di daerah Pasuruan serta Madura. Usut punya usut, Sakera nyatanya mempunyai nama asli Sadiman. Dia datang dari golongan ningrat, tetapi di kenal begitu murah hati dan sholeh. Karena dia begitu menentang kediktatoran Belanda di perkebunan tebu di daerah ini, warga setempat lalu menjulukinya Sakera. Sakera memiliki arti pejuang yang anti-penjajahan.

Sikap Sakera yang anti-penjajahan itu membuat Belanda pada akhirnya marah besar. Belanda dan antek-anteknya lalu coba menangkap dan membunuh Sakera. Tapi, usaha mereka selalu tidak berhasil karena Sakera di kenal sakti mandra guna. Belanda dengan semua tipu muslihatnya pada akhirnya tahu kalau Sakera mempunyai kelemahan yang hanya di ketahui oleh teman-teman seperguruannya.
 
Baca Juga : 5 Pendekar Indonesia yang Diakui Kehebatannya oleh Penjajah

Untuk menjalankan rencana busuknya, Belanda lalu merekrut dua rekan seperguruan Sakera, yaitu H. Asik dan H. Bakri. Keduanya lalu menjebak Sakera dan membuatnya bisa di tangkap dengan gampang oleh Belanda. Sebagian versi menyampaikan kalau Sakera mengembuskan napas terakhir sesudah digantung di dalam Alun-Alun Bangil.

Sisingamangaraja XII 

Saat dinobatkan jadi raja Batak, umur Sisingamangaraja saat itu masih 19 th.. Dia begitu menentang perbudakan, penjajahan, dan apa pun yang mencederai hak seseorang manusia. Oleh karena itu, dia begitu geram pada pemerintahan Belanda yang berupaya menaklukkan seluruh tanah Batak.

Sisingamangaraja dikenal juga sakti mandra guna dan kuasai ilmu kebal. Konon badannya tidak dapat ditebus peluru. Itulah yang kemudian membuat dirinya selalu lolos dari serangan Belanda. Sayangnya, saat Sisingamangaraja terlibat perang di satu sungai kecil di hulu Lae Simonggo, nasib baik tak berpihak kepadanya.
 
Baca Juga : Benua Australia Terus Bergerak Mendekati Indonesia Waspada !!

Dalam perang itu, Belanda menembak mati putrinya. Melihat Putri Lopian tewas, Sisingamangaraja yang tidak pikir panjang, segera membopong jasad anaknya yang tergolek di tanah. Untuk memelihara ilmunya, Sisingamangaraja pantang kena darah. Tetapi saat memeluk putrinya, tubuhnya terciprat darah, hingga tentara Belanda dapat dengan gampang menembaknya. Sisingamangaraja juga pada akhirnya tewas dalam peperangan itu.

Pattimura 

Pattimura juga dikenal mempunyai ilmu kebal yang membuatnya tidak mempan ditusuk senjata tajam. Suatu hari, saat pria bernama asli Thomas Matulessy itu mengajukan diri untuk jadi pimpinan perang melawan penjajah, dia ditantang untuk membuktikan kesaktiannya.

Konon dia lalu meminta seseorang untuk menusuk dadanya dengan tombak tajam. Ternyata, tombak itu tak dapat menembus kulit badannya, tetapi patah jadi dua. Ilmu kebal itu membuat Pattimura begitu disegani dan cukup sering membuat pusing musuh. Sayangnya, pada Desember 1817 dia berhasil di tangkap dan dieksekusi oleh Belanda.
 
Baca Juga : Kisah Bung Karno Marahi Presiden Amerika Serikat

Kalau di jaman sekarang, miliki ilmu kebal biasanya akan digunakan untuk bebrapa tindakan kejahatan. Namun, bila dahulu, orang-orang dengan kemampuan seperti ini malah berjuang mati-matian untuk membela negara. Memang, harusnya dikala memiliki kelebihan baiknya dipakai untuk hal-hal yang baik, bukan malah sebaliknya.